Pages

Selasa, 24 September 2013

Atikel Storyboard



ARTIKEL STORYBOARD

Created By : Luluk Fitriani                                                     Surabaya, 24 September 2013
Class         : XI MM 2

Storyboard sekarang  lebih  banyak  digunakan untuk membuat kerangka Pembuatan  websites  dan  proyek  media  interaktif  lainnya  seperti  iklan,  film pendek, games, media pembelajaran interaktif ketika dalam tahap perancangan/desain. Baru-baru ini istilah “Storyboard” telah digunakan dibidang pengembangan web, pengembangan perangkat lunak dan perancangan instruksi untuk mempresentasikan dan menjelaskan kejadian interaktif seperti suara dan gerakan biasanya pada antarmuka pengguna, halaman elektronik dan layar presentasi
 Sebuah Storyboard media interaktif dapat digunakan dalam antarmuka grafik pengguna untuk rancangan rencana desain sebuah website atau proyek interaktif sebagaimana alat visual untuk perencanaan isi. Sebaliknya, sebuah site map (peta) atau flow chart (diagram alur) dapat lebih bagus digunakan untuk merencanakan arsitektur informasi, navigasi, links, organisasi dan pengalaman pengguna, terutama urutan kejadian yang susah diramalkan atau pertukaran audiovisual kejadian menjadi kepentingan desain yang belum menyeluruh Salah satu keuntungan menggunakan Storyboard adalah dapat membuat pengguna untuk mengalami perubahan dalam alur cerita untuk memicu reaksi atau ketertarikan yang lebih dalam.
 Kilas balik, secara cepat menjadi hasil dari pengaturan Storyboard secara kronologis untuk membangun rasa penasaran dan ketertarikan. Seorang pembuat Storyboard harus mampu menceritakan sebuah cerita yang bagus. Untuk mencapainya, mereka harus mengetahui berbagai film, dengan pengertian tampilan yang bagus, komposisi, gambaran berurut dan editing. Mereka harus mampu untuk bekerja secara sendiri atau dalam sebuah bagian tiam. Mereka harus mampu menerima arahan dan juga bersiap membuat perubahan terhadap hasil kerja mereka. Untuk proyek tertentu, pembuat Storyboard memerlukan ketrampilan menggambar yang bagus dan kemampuan beradaptasi terhadap gaya yang bermacam. Mereka harus mampu untuk mengikuti desain yang telah dikeluarkan dan menghasilkan kerja konsisten, yang digambar pada model.
B . Membuat Storyboard
Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan Storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Batasan produksi terakhir akan dijelaskan supaya sesuai dengan jenis produksi yang ditentukan, misalnya Storyboard akan digunakan untuk film, iklan, kartun ataupun video lain. Untuk mempermudah membuat proyek, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu untuk mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan dapat berjalan. Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya Penggunaan Storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
Format apapun yang dipilih untuk Storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
1. Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2. Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu
3. Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar
4. Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks
5. Narasi jika ada
6. Animasi jika ada
7. Video, jika ada
8. Audio, jika ada
9. Interaksi dengan penonton, jika ada
10. Dan hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi

Daftar cek Storyboard :
• Harus ada Storyboard untuk tiap halaman, layar atau frame.
• Tiap Storyboard harus dinomori.
• Setiap detail yang berhubungan (warna, grafik, suara, tulisan, interativitas, visual dicantumkan).
• Setiap teks atau narasi dimasukkan dan diperiksa sesuai dengan nomor Storyboard yang     berhubungan.
• Setiap anggota produksi harus mempunyai salinan atau akses yang mudah ke Storyboard.
Jangan beranggapan bahwa Storyboard itu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup
  Cara membuatnya juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat Storyboard professional. Beberapa alasan mengapa menggunakan Storyboard:
1. Storyboard harus dibuat sebelum tim membuat animasi
2. Storyboard digunakan untuk mengingatkan animator
3. Storyboard dibuat untuk memudahkan membaca cerita
C. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak dalam Media Pembelajaran Kriteria penilaian dalam aspek rekayasa perangkat lunak yang akhirnya disetujui dalam diskusi di tim penyusun (LIPI, Pustekkom, IlmuKomputer.Com) menurut Wahono (2006) adalah seperti di bawah:
1. Efektif dan Efisien dalam Pengembangan Maupun Penggunaan Media Pembelajaran
Seringkali sebuah program yang sepertinya berukuran kecil dan memiliki fitur yang tidak terlalu rumit, tetapi berjalan sangat lamban. Kalau seandainya saja setiap komputer memiliki kecepatan yang tidak terbatas dan memory (RAM) yang bebas tidak terbatas, maka tentu tidak akan menjadi masalah. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pemakaian resource (CPU, RAM dan hardisk) tersebut secara efektif dan efisienSalah satu kasus yang sering muncul adalah, karena terlalu bersemangat, pembuat media pembelajaran, menampilkan semua pustaka gambar yang ia miliki dan efek-efek animasi dan simulasi yang ia kuasai ke dalam media pembelajaran, meskipun mereka tidak terlalu penting dan efektif dalam membantu proses pembelajaran.
2. Reliabilitas (Kehandalan)
Program dikatakan reliable atau handal bila program dapat berjalan dengan baik, tidak mudah hang (error), crash atau berhenti pada saat pengoperasian. Kehandalan program juga dinilai dari seberapa jauh dapat tetap berjalan meskipun terjadi kesalahan pada pengoperasian (error tolerance). Pengguna memerlukan feedback sesuai dengan kondisi system (termasuk berapa lama pengguna harus menunggu, dll).
3. Maintainabilitas (Dapat Dipelihara/Dikelola dengan Mudah)
Struktur program disusun dengan algoritma, alur penyajian, pengorganisasian, dan keterkaitan antar bagian sehingga mudah dalam modifikasi. Kode atau script tetap sederhana dan mudah dipahami meskipun menjalankan fungsi yang kompleks. Kode bersifat modular dengan dokumentasi pada tiap bagian yang memudahkan dalam modifikasi dan perubahan (maintenance). Sehingga siapa saja yang ingin merubah/memperbaiki/menambah fitur program dapat dengan mudah melakukannya.
4. Usabilitas (Mudah Digunakan dan Sederhana dalam
Pengoperasiannya)
Ketersediaan tooltip, help, icon, logo, tombol, dsb akan sangat membantu pengguna yang baru pertama kali menggunakan media tersebut. Desain dan tata letak navigasi sangat membantu pengguna untuk memanfaatkan media tersebut. Apabila terjadi kesalahan pada program (error) maka ditampilkan pesan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pengguna. Bentuk dan letak navigasi yang konsisten juga mempengaruhi kenyamanan pengguna ketika menghayati informasi yang tersirat dalam media pembelajaran. Dengan hanya melihat tampilan awal, pengguna dapat mengetahui kondisi program dan dapat menentukan aksi-aksi alternatif..
5. Ketepatan
Pemilihan Jenis Aplikasi/Software/Tool untuk Pengembangan Karya media pembelajaran yang dikembangkan sebaiknya mengunakan aplikasi dan perangkat yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengembang. Contohnya adalah untuk membuat desain grafis, tentu harus menggunakan perangkat lunak pengolah grafis, dan bukan perangkat lunak (aplikasi) yang diciptakan untuk mengolah kata.
6. Kompatibilitas (Media Pembelajaran Dapat Diinstalasi/Dijalankan di
Berbagai Hardware dan Software yang Ada) Perkembangan software dan hardware sudah cukup banyak bervariasi, semakin tinggi spesifikasinya, semakin tinggi kecepatan prosesnya Belajar akan lebih baik, jika setiap orang bisa bekerja dimanapun tanpa ada hambatan spesifikasi komputer dan software yang dipersyaratkan untuk menjalankannya.
7. Pemaketan Program Media Pembelajaran Terpadu dan Mudah
dalam Eksekusi Proses instalasi dan uninstalasi media pembelajaran yang mudah sangat diutamakan untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan media pembelajaran.
8. Dokumentasi Program Media Pembelajaran yang Lengkap
Perangkat lunak itu tidak hanya untuk program komputer, tetapi juga termasuk dokumentasi dan konfigurasi data yang berhubungan yang diperlukan untuk membuat program beroperasi dengan benar. Dokumentasi media pembelajaran yang dibuat harus meliputi:
a. petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap).
b. trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif)
c. desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program).
Dokumentasi, selain berorientasi ke kemudahan pengguna dengan adanya help, readme, panduan penggunaan, dsb, juga berorientasi pada pengembang yang diimplikasikan pada lengkapnya dokumentasi dan penjelasan pada kode program sehingga memudahkan dalam modifikasi.
9. Reusabilitas (Sebagian atau Seluruh Program Media Pembelajaran
dapat Dimanfaatkan Kembali untuk Mengembangkan Media Pembelajaran Lain) Eric S. Raymond, seorang tokoh programmer opensource mengatakan “Good programmers know what to write. Great ones know what to rewrite and reuse”. Setelah level membuat terlewati, seorang pengembang harus meningkatkan kemampuan diri untuk tidak hanya berorientasi membuat, tapi juga berorientasi ke bagaimana fitur dan fungsi program kita supaya dapat digunakan lagi di program lain dengan mudah. Wahono (2010) menjelaskan bahwa terdapat 7 (tujuh) langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran itu, yaitu :
1.       Tentukan Jenis Mutlimedia Pembelajaran
Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:
1. Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti : OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint , dsb.
2. Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru).
3. Tentukan Materi Ajar
4. Susun Storyboard
5. Mulai Membuat Sekarang Juga
6. Gunakan Teknik ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).
7. Tetapkan Target
Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual, atau deadline jadwal mengajar di kelas. Target perlu supaya proses belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan bisa berjalan secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan.


Selasa, 17 September 2013

Tips-Tips Merawat Laptop 
Nih aku kasih tau cara-cara tentang merawat laptop, diataranya adalah :

1. Jangan sembarangan mendownload softwarare dari internet.
biasanya nih, kalo udah ada koneksi internet alias ngebut, pasti deh kerjaannya download, usahakan jangan mendownload software yang tidak jelas asal-usulnya karena bisa membahayakan diri kita. pakailah software yang telah di dapatkan dari paket lapatopnya waktu pertama membeli. jika software hasil download sebaiknya scann dulu drngan antivirus yang paling top.

2.Jangan Menginstall Software yang sekiranya Jarang di pakai dan tidak berguna. 
Buat apa beli duren tetapi tidak di makan, betul tidak ? seperti halnya software yang sudah di install, jika tidak di pakai dan tidak berguna maka hanya akan menjadi sampah saja dan bisa bikin muntah. ( bilang aja gak doyan duren )

3. Jangan Meletakkan laptop di Atas Kasur Saat Menyala
Dampak yang ditimbulkan cukup besar, berdasarkan pengalaman teman saya. setelah beberapa jam saja laptopnya di letakkan di atas kasur, keesokan harinya adaptornya akan langsung rusak.

4. Jaga Kebersihan Laptop Anda.
Usahakan laptop anda tidak boleh ada debu sama sekali, selalu setiap habis di pakai lap dengan kain putih bersih agar bebas debu dan kuman penyakit. Pakai pelindung layar dan pelindung keypad juaga kalau mampu beli.

5. Hindari Getaran Elektromagnetik.
 Jauhkan laptop anda dari alat-alat elektromagnetik seperti misalnya pengeras suara, loudspeaker, mesin, handphone, dan sumber getaran lainnya.

6. Rapikam Kabel-Kabel Yang Terhubungnya
Sebisa mungkin kabel-kabel ke laptop itu harus tertata rapi, jangan sampai membuat orang lain tersandung lalu jatuh dan terluka kemudian menyalahkan.Bisa repot lagi urusannya.

7. Rawatlah Baterai Laptop Secara Teratur.  
Hendaknya saat memakai laptop untuk waktu yang lama, baterai diisi penuh terlebih dahulu dengan catatan saat mengisi tidak di mainkan. Lalu jika sudah penuh cabut chargernya lalu mainkan sampai baterai sisa sedikit lagi. Jaga sirkulasi udara juga, karena ini sangat penting apabila tidak terjadi sirkulasi udara yang lancar maka dapat menyebabkan over-heating

8. Jangan Menaruh Benda Di atas Laptop
Apalagi benda yang berat, bisa2 laptop anda langsung berpalingke teknisi perbaikan laptop. krena bisa merusak layar laptop.

9. Jangan Sekali2 untuk mencoba pindah2kan laptop saat masih hidup
itu ada penjelasannya begini critanya :
alptop yang masih hidup atau belum di shutdown berarti harddisknya juga sedang bekerja sehingga apabila di gerakkan dapat menyebabkan head harddisk menggores cylinder, itu akibatnya sangat fatal.